Ilmu Budaya Dasar ; Manusia Dan Penderitaan


Manusia di dunia ini tidak ada yang sepenuhnya bahagia. Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Kadang kita melihat orang bahagia tetapi dibalik topeng kebahagiaan itu mungkin dia memiliki penderitaan atau kesedihan tersendiri. Sifat marah,cemburu,kesal itu manusiawi yang dirasakan oleh manusia saat mereka merasakan penderitaan. Setiap manusia diuji dengan dua cobaan, baik itu menggembirakan maupun menyusahkan. Apabila mampu menyelesaikan dengan baik akan mendapatkan pahala dan bila mengingkari  ketentuan yang ada akan tenggelam dalam penderitaan di akhirat nanti.

Terkadang manusia terbuai akan kegembiraan, padahal kegembiraan itupun merupakan cobaan. Manusia seringkali jatuh pada kegembiraan sendiri akibat keterlenaan dan berlebihan yang melampaui batas  dan berujung pada penderitaan. Ada pula manusia yang mendapat cobaan tetapi tidak mampu menghadapi cobaan itu. Orang tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa kontrol. Sikap seperti itu malah semakin menambah penderitaan. Ada juga yang merasa kesabaran sudah habis dan berhenti melakukan perjuangan padahal keinginan yang diharapkan selangkah lagi tercapai sehingga tetap  pada penderitaan dan menyesal ketika harapan yang dicitakan disia – siakan. Ada pula yang mencoba menjauh dari masalah dan hanya mengincar kebahagiaan dunia namun di akhirat berujung pada penderitan.

Manusia didunia ini tidak akan lepas dari masalah baik itu yang menyusahkan atau yang menggembirakan. Susah maupun senang merupakan dua ikatan yang silih berganti tejadi dalam kehidupan manusia. Habis susah ada senang dan habis senang ada susah. Setiap manusia pasti berusaha menjadi lebih baik. Manusia perlu menjalani proses kehidupan di dunia ini untuk mencari bekal untuk akherat  dengan menjalani cobaan suka duka yang dihadapinya di dunia. Manusia juga dituntut untuk keimanan Terhadap Tuhannya baik duka maupun duka untuk semakin mendekatkan diri. Manusia sepatutnya bukan mengeluh dan meratapi penderitaan. Namun harus bangkit mengolah penderitaan menjadi sesuatu yang bernilai lebih berharga. Dan terus belajar menelusuri kehidupan karena ada  hikmah dibalik penderitaan.

  1. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.

    Ada pula penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut sakit.

     Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.

  1. Hubungan Manusia Dan Penderitaan

Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.

     Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.

Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.

Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganggap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

  1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Penderitaan yang sering menimbulkan masalah biasanya karena kecemburuan,  sikolog Gordon Clanton (dalam Buss, 2000) mendefinisikan kecemburuan sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang mengekspresikan ketakutan akan kehilangan pasangan atau ketidaknyamanan atas suatu pengalaman nyata ataupun pengalaman imaginasi terhadap pasangannya yang membentuk hubungan dengan pihak atau orang ketiga. Martin Daly dan Margo Wilson (dalam Buss 2000) mendefinisikan kecemburuan sebagai suatu keadaan (state) yang terbangkitkan oleh suatu ancaman yang dirasakan terhadap suatu hubungan, yang kemudian memotivasi munculnya perilaku yang bertujuan untuk membalas kecemburuan tersebut.

Betapa sangat berbahayanya dari sifat cemburu ini. cemburu yang berlebihan akan memberi dampak negatif seperti, Sifat cemburu dapat menyakiti orang yang kita cintai, Suatu hal buruk yang terjadi pada kita akan memengaruhi orang yang mencintai kita. Jika secara tidak sengaja kita melakukan kejahatan karena cemburu, hal ini tidak hanya memengaruhi kehidupan kita, tetapi orang-orang yang dekat dengan kita juga harus menghadapi anggapan buruk dari masyarakat. Cemburu juga dapat membuat kita menderita karena Kecemburuan membuat kita hanya melihat sisi negatif dari segala sesuatu. Efek buruknya, akan merasa tidak berharga, tidak percaya diri, hingga pesimis untuk memulai hal baru. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga emosi di bawah kontrol. Berefek buruk pada kesehatan, orang yang cemburu sering kali merasa sedih dan takut. Semua hal ini akan meningkatkan kadar stres yang akhirnya menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti penyakit jantung, asma, obesitas, diabetes, sakit kepala, penuaan dini, hingga kematian. Kecemburuan juga menimbulkan depresi dan kecemasan yang akan membuat Anda sakit mental. Cemburu juga membuat kita kesepian, Seorang pencemburu berat pada akhirnya akan ditinggal sendirian. Orang yang kita cintai akan merasa terganggu lalu berpikir bahwa ia bisa mendapatkan yang lebih baik dari kita.

Contoh kasus penderitaan (Kecemburuan )

xx

Usai Berhubungan Intim, Pelaku Bunuh Korban Karena Cemburu. Tju Sun Kiong alias Andre juga merupakan pelaku dalam perkara ini. Awalnya pelaku bersama korban melakukan chek in di kosan tersebut. Setelah melakukan pembayaran admintrasi sewa kamar, mereka naik ke atas menempati kamar nomor 307. Keduanya pun asyik melakukan hubungan badan di dalam kamar tersebut. Usai berhubungan intim, pelaku melihat pesan singkat dari telepon genggam milik korban. Tersangka terbakar api cemburu lantaran melihat pesan singkat itu. Pesan singkat tersebut dari pria lain yang kenal dengan sosok korban. Korban pun bergegas mengambil handphone miliknya dari tangan pelaku. Mereka sempat mengalami cekcok dan adu mulut. Emosi pelaku semakin tersulut dan nekat menghabisi perempuan yang dikasihinya ini. Ia mencekik Kokom di atas ranjang. Perempuan muda nan cantik ini dalam kondisi terlentang saat dicekik pelaku. Pelaku menindihnya dan memastikan korban sudah dalam keadaan tak bernyawa. Setelah Kokom dipastikan tewas, tersangka keluar dari kamar dan mencari tukang kunci duplikat di sepanjang Jalan Mangga Besar IV.

Ia menduplikat kunci kamar kos nomor 307 dan datang kembali ke lokasi kejadian. Kunci asli kamar kos di tinggal di dalam kamar bersama jasad korban guna menghilangkan jejak. Ia melakukan itu dengan dalih terlihat sekilas korban mengunci dirinya di dalam kamar dan bunuh diri. Sebelum kabur, pelaku pun mengambil barang berharga milik korban. Dua telepon genggam, perhiasan, dan uang tunai milik Kokom digondol pelaku. Ia mengambil langkah seribu melarikan diri ke Manado tempat kelahirannya.

Tersangka berhasil ditangkap polisi di Manado pada (31/8). Menurut Kapolsek Tamansari, AKBP Suwarno rekontruksi yang digelar pada hari ini berjalan dengan lancar dan baik. “Rekontruksi ini dilakukan guna melengkapi kasus pembunuhan, ada 18 adegan dalam perkara ini sesuai dengan berita acara,” ujar Suwarno yang turut hadir dalam rekontruksi tersebut pada Senin (21/9).

Menurutnya pelaku melakukan aksi kejinya itu karena motif cemburu buta terhadap korban. Tersangka dijerat Pasal 338 dan 365 tentang pembunuhan serta pencurian untuk mempertanggung jawabkan aksinya ini. “Ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” pungkasnya.

Solusinya :

apabila rasa cemburu tidak didampingi dengan pikiran positif maka dapat mengakibatkan kesalahpahaman dan menimbulkan masalah. Tidak sedikit orang yang kita sayangi akan mengalami  kekerasan, pembunuhan, dan penyiksaan dari  kecemburuan. Sangat disayangkan apabila rasa cemburu yang sebelumnya rasa cinta berubah menjadi suatu kebencian yang mendalam. Makanya perlu ditanami dalam diri kita rasa saling percaya terhadap satu sama lain, mencintai pasangan apa adanya, tanami pikiran positif, dan yang paling utama yaitu saling jujur dalam diri masing – masing.

sumber :

http://dokumen.tips/documents/makalah-manusia-dan-penderitaan.html

http://kupang.tribunnews.com/2015/09/22/usai-berhubungan-intim-pelaku-bunuh-korban-karena-cemburu?page=2

http://lifestyle.okezone.com/read/2015/03/08/196/1115399/efek-negatif-dari-cemburu-berlebihan

 

Tinggalkan komentar