Manusia Dan Harapan

 

MANUSIA DAN HARAPAN

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan seseorang.

Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.

Harapan pun harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan do’a merupan sarana terkabulnya harapan.

Nugroho, W. (1996). Ilmu Budaya Dasar. In Ilmu Budaya Dasar (p. 203). Jakarta: Universitas Gunadarma.

img_3177

Pertama, saya ambil resume dari buku #unstoppable Berani Gagal, Berani Bangkit, Berani Sukses. Dari buku tersebut mengajarkan tentang kemustahilan harapan yang menjadi kenyataan. Orang-orang sukses disekitar kita yang belajar dari kegagalan mereka hingga mencapai kesuksesan. Ibaratkan seorang self-driver mampu memiliki kontrol atas arahan kehidupan. Beda dengan penumpang/passenger yang bila terpuruk justru menyalahkan dan galau tak berujung. Sebagian besar kita dibesarkan dengan pemikiran bahwa gagal adalah sesuatu yang buruk yang harus ditakuti, perasaan sakit dan kecewa itu adalah sesuatu yang harus dihindari, serta seseorang yang gagal adalah seorang yang sangat bodoh dimata yang lain. Dengan pemikiran seperti ini, takut akan kegagalan bukan malah membuat sebagian dari kata menghalalkan segala cara supaya bisa memenuhi semua harapan kita “tidak gagal”. Takut tidak lulus UN, nyontek. Takut tidak diterima kerja, Nyogok. Takut tidak terpilih menjadi anggota dewan, money politic. Serta hal-hal lain yang tanpa disadari telah membudaya di Indonesia.

Sesuatu yang bernilai tinggi punya risiko yang sama tingginya. Dengan berani megambil risiko mencoba hal-hal baru, kita bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru. Kita bisa mencoba membuka bisnis dan membuka lapangan pekerjaan. Kita bisa membuat sebuah gerakan sosial yang membantu mengurangi sebuah masalah dalam masyarakat. Kita bisa berkontribusi untuk dunia yang lebih baik. Namun untuk mencapai semua itu, risikonya pun sangat tinggi. Mengingat ada banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dari mengambil sesuatu berisiko tinggi. Pasti ada pelajaran yang kita dapatkan dari setiap kegagalan. Karena setiap kegagalan adalah baik, saat kita berjuang untuk bangkit kembali. Dengan Harapan yang teguh dan kerja keras maka impian akan dapat digapai.

img_3190

Kedua, saya mengambil resume tentang manusia dan harapan dari buku kedua yaitu “Second Chance, Lampaui batasmu” karya Irfan Rago Fajar. Buku yang baik yaitu yang memiliki ‘soul’nya atau boleh dikata mempunyai emosi yang pembaca dapat merasakan nya. Saya merasakan hal itu ketika membaca buku karya Irfan Rago Fajar tersebut, bagaimana kita belajar mengapa kita diselamatkan dari sebuah musibah, pasti karna sebuah alasan. Rangkaian skenario tuhan pun berbicara, jika diyakini ada hasil yang indah dari semua itu. Buku tersebut berdasarkan kisah nyata yang dialami sang penulis, saya mengambil kisah dari salah ketiga penulis yaitu Rago, dahulu beliau merupakan atlet tenis meja yang sudah mencapai kejuaraan tingkat provinsi, beranjak remaja mulai mencoba olahraga lain seperti futsal. Hingga akhirnya pada masa sekolah menengah atas mulai mengenal alam terbuka.

            Beliau mengikuti organisasi pecinta alam atau biasa disebut mapala. Beliau mulai merasa dirinya ditempat yang ia inginkan berada disana ketika mencoba alam bebas. Hingga suatu ketika, di kampus tanggal 13 Maret 2010, beliau mengalami musibah, Terempas dari ketinggian sepuluh meter papan panjat dikampus. Hingga menyebabkan kelumpuhan hanya kepala dan tangan yang bisa bergerak. Yang membuat beliau hanya mampu menatap langit-langit sekitar delapan sampai sepuluh bulan lamanya. Meninggalkan kuliahnya, melupakan mimpi-mimpi indahnya tentang menjadi atlet kebanggan, sampai menyampingkan keinginan untuk menjelajah alam sekitar. Rasa depresi pun di rasakan hingga berujung mencoba bunuh diri tapi semua itu diurungkan karna semangat dari teman-teman sekitar. Kita dapat belajar banyak tentang harapan dari buku ini, bahwa harapan itu ada bersama siapapun orang hebat yang ingin bangkit ketika jatuh. Selamat dari sebuah musibah memiliki arti jika kita adalah seseorang yang mampu berarti dari orang banyak.

Contoh Kasus :

Kasus lain, kita berbicara tentang harapan. Harapan datang kepada siapapun yang mau berusaha dan mau bangkit atas segala kesusahan. Kita mengambil contoh ini cerita teman saya yang mempunyai keingingan begitu besar, yaitu ingin masuk akademi polisi. Dia bernama Bagas, tekad dan keinginan nya besar sekali menjadi seorang mitra kepolisian. Ia berusaha begitu keras, mulai dari berolahraga, mempersiapkan segala test mulai dari psikotest, test fisik. Awalnya bagas memiliki berat badan sekitar 85 kg, dengan tinggi 178cm. Dengan segala usahanya, selama dua bulan ia mampu menurukan beratnya hingga 73 kg. Besar harapan nya mengalahkan segala ego kemalasan nya seperti anak muda pada biasanya. Hingga waktu test tiba segala usaha yang ia telah lakukan hingga doa yang tak pernah henti selalu ia panjatkan. Tapi hasil berkata lain, ia gagal dalam test kepolisian tersebut. Usaha dan do’a yang semua nya terasa hampa begitu saja.

Kesimpulan :

            Saya ingin mengatakan, tidak semua harapan itu berakhir dengan kebahagiaan ataupun kesusksesan. Saya ingin mengambil sisi lain dari sebuah harapan. Ada pula yang berakhir dengan kegagalan, erat kaitan nya semua itu antara harapan, kesuksesan dan kegagalan. Harapan itu hanya untuk mereka yang mampu membuka mata jika nanti pada saatnya akan selalu datang kebahagiaan. Manusia dan harapan seperti air dan minyak, selalu bersama tapi tak bisa bersatu. Setiap kesuksesan berawal dari sebuah harapan, berubah menjadi tekad yang kuat, hinga berakhir dengan usaha yang hebat. Sekali lagi saya garis bawahkan harapan ada hanya untuk seseorang yang memiliki tujuan, seperti kata orang hanya ikan mati yang melangkah mengikuti arus yang mengalir. Yang berarti hanya seseorang yang tidak memiliki tujuan dan  yang tidak memiliki harapan hingga kegagalan lah yang ia dapati. Ataupun hidup biasa saja tetapi  tidak berarti untuk orang banyak. sekalipun Ada namun seperti tak telihat, dekat tapi tak berasa, mereka tak memiliki nilai akan sebuah penghargaan.

 

Tinggalkan komentar